-->

Cara Mengelola Uang Kas untuk Mempertahankan Bisnis

 Keuntungan dan arus kas adalah dua elemen penting agar bisnis berkembang dengan sehat, tapi keduanya tidak sama. Keuntungan adalah pemasukan (uang hasil penjualan produk atau jasa) dikurangi pengeluaran (biaya menjalankan bisnis). Sementara arus kas adalah semua uang yang masuk dan keluar dari bisnismu.

Keuntungan memang penting, tapi kamu perlu uang kas untuk membayar gaji karyawan, membayar pembuatan produk, dan hal-hal lain agar bisa menjalankan bisnis. Intinya, keuntungan artinya kamu punya dana di bank. Sedangkan arus kas artinya tahu kapan uang akan masuk dan kapan harus dikeluarkan.

cara mengelola uang kas untuk mempertahankan bisnis

Cara Mengelola Uang Kas untuk Mempertahankan Bisnis

Apa saja pengeluaran yang perlu dibayar dengan uang kas? Ayo cari tahu: Setelah tahu arti uang kas, pelajari kenapa penting untuk memantau uang kas bisnismu, jangan mudah senang karena sudah mendapat keuntungan. Ada bisnis yang langsung mendapatkan pembayaran tunai/transfer setelah penjualan, tapi ada juga bisnis yang harus menunggu pembayaran dilakukan sebelum bisa mendapatkan keuntungan.

Misalnya Arum punya bisnis tas etnik yang dijual ke berbagai toko suvenir. Biaya produksinya Rp 150.000 dan dijual dengan harga Rp 175.000, jadi keuntungannya sebesar Rp 25.000. Semua aman kalau pembeli membayar tunai. Tapi jenis bisnis Arum menerapkan pembayaran hingga 30 hari ke depan, jadi ia harus menunggu untuk mendapat uang tunai. Uang itu ia perlukan untuk membayar bahan dan pengrajin yang membuat tasnya.

Misalnya sebuah toko memesan 100 tas etnik. Arum menyanggupi dan senang karena keuntungannya cukup besar. Tapi Arum kemudian sadar ia tak punya cukup uang tunai sebagai modal pembuatan tas pesanan. Meningkatnya pesanan secara mendadak membuat uang kas Arum berantakan. Ia tak punya cukup uang tunai untuk menjalankan operasional bisnisnya.

Saat mengalami krisis uang kas, pemilik bisnis mungkin harus menjual kepemilikan atau mencari pinjaman secara cepat. Akibatnya mereka mungkin terpaksa menjual lebih banyak saham atau mengambil pinjaman berbunga tinggi. Kalau punya rencana pengaturan uang kas, saat permintaan produksi meningkat, ia tak perlu menjual kepemilikan saham atau mencari pinjaman, yang akhirnya akan mengurangi keuntungannya.

Gunakan sistem manajemen uang kas, agar kamu terhindar dari krisis keuangan.

Buatlah jadwal pembayaran untuk berbagai pengeluaran seperti uang sewa dan gaji karyawan, sehingga kamu bisa menyiapkan uang tunai terlebih dulu untuk membayarnya.

Misalnya, Arum harus membayar pengrajin sebesar Rp 2.000.000 di awal bulan. Untuk memastikan dananya cukup, ia sudah mengirimkan tagihan bulan lalu, agar pembayaran sudah cair di bulan ini. Karena Arum harus menunggu pembayaran 30 hari, ia bisa minta pelanggan memberi deposit saat memesan untuk membantu membayar proses produksi. Umumnya, deposit sebesar 50% dari harga barang.

Secara umum, manajemen uang kas adalah memantau pengeluaran uang tunai, tahu kapan akan menerima uang tunai, dan merencanakan kembali penggunaannya.

LAKUKAN SEKARANG

Setelah tahu bahwa memantau uang kas dapat membantu kelangsungan bisnismu, cari tahu jenis pengeluaran mana yang perlu perhatian lebih.

Kembangkan Bisnis Dengan Jalur Distribusi Baru

  • Apa yang dimaksud dengan jalur distribusi?
  • Kenapa jalur distribusi penting untuk bisnis saya?
  • Bagaimana cara mendapatkan mitra distribusi yang tepat?

Via menjual beberapa jenis teh khas Thailand. Seluruh proses dilakukan Tiara bersama tim, mulai produksi sampai mengantar ke toko-toko. Karena terlalu sibuk, Via tidak punya waktu untuk membuat rasa baru. Padahal variasi rasa penting agar pelanggan tidak bosan. Selain itu, menurut beberapa toko ada banyak calon pelanggan yang akan membeli jika produk Tiara bervariasi.

Via berpikir untuk bekerja sama dengan pihak lain untuk menjual produknya, sehingga bisnisnya makin berkembang dan Tiara punya waktu untuk membuat rasa baru. Bagaimana cara agar produknya ini bisa dinikmati lebih banyak orang?

Setiap bisnis butuh setidaknya satu cara supaya produk atau layanannya sampai ke pelanggan, yaitu “jalur distribusi”. Sebagai pemilik bisnis, kamu harus memastikan jalur distribusi yang memudahkan orang mendapatkan produkmu, sehingga bisnismu bisa mendapat keuntungan. Baik bisnismu masih kesulitan mendapat pelanggan atau sudah sukses, meningkatkan distribusi bisa membantu mengembangkan bisnis karena orang akan lebih mudah mendapatkan produkmu.

Kamu bisa meningkatkan kerja sama dengan jalur distribusi saat ini atau mencari yang baru. Karena itu, kamu perlu tahu apa saja jalur distribusi yang tersedia. Umumnya, distribusi terbagi menjadi dua, yaitu langsung (yang bisa kamu kendalikan) dan tidak langsung (yang tidak bisa kamu kendalikan).

Dengan distribusi langsung, kamu menjual produk langsung ke pelanggan. Contoh: produk sepatu yang dijual di website milik bisnismu, di toko fisik milik sendiri, atau melalui katalog produk. Dengan distribusi langsung, kamu yang menentukan harga produk dan cara pemasaran, juga menjalin hubungan yang erat dengan pelanggan. Kekurangan cara ini, mungkin hanya sedikit orang yang tahu bisnismu.

Sementara distribusi tidak langsung berhubungan dengan berbagai tipe reseller. Mereka membeli produk lalu menjualnya kembali ke orang lain. Jenis reseller pun bermacam-macam. Tipe Retail, contohnya, membeli produk lalu menjualnya langsung (contohnya toko kelontong yang menjual mie instan).

Ada juga Wholesale yang membeli dalam jumlah banyak dari beberapa produsen, menyimpan produk, lalu dijual ke retail. Tipe Value-added reseller (VAR) adalah reseller yang membeli beberapa produk dari beberapa perusahaan, lalu dikemas jadi satu produk dan dijual. Misalnya perusahaan komputer membeli perangkat dari beberapa produsen, lalu dijual dalam bentuk laptop.

Orang yang menjual produkmu dengan imbalan persentase hasil penjualan disebut afiliasi, sementara representatif menjual produk-produk dari beberapa produsen pada pelanggan dari industri tertentu atau di daerah tertentu.

TIPS
Kalau ingin distribusi produkmu bertambah, mulailah dari jalur distribusi yang sudah kamu gunakan. Jika dikembangkan, bisa mendatangkan pemasukan lebih besar untuk. Tapi kalau hasilnya belum sesuai dengan keinginan, kamu bisa mencoba jalur yang baru. Kenali pelangganmu sebelum menentukan jalur distribusi baru yang akan digunakan.

Beberapa jalur distribusi mungkin kelihatan menarik karena punya reputasi bagus. Tapi, belum tentu jalur ini bisa mendekatkan pembeli dengan produk kamu. Coba buat daftar tentang kriteria pelanggan idealmu (orang yang sangat membutuhkan produk jasamu). Di mana tempat tinggalnya? Mereka lebih suka belanja online atau ke toko? Apakah mereka butuh produk secepat mungkin atau mau menunggu?

Dari daftar ini kamu bisa menentukan jalur distribusi mana yang kira-kira cocok. Karena kamu bisa menilai apakah jalur tersebut sesuai dengan tipe calon pelangganmu. Kembali ke cerita sedang membuat Thai Tea dengan tambahan jelly yang disukai remaja. Menemukan jalur distribusi yang mampu membantunya terhubung dengan pasar remaja bisa membantu Tiara memasarkan produk.

Selain kebiasaan berbelanja pelanggan, ada beberapa faktor yang perlu dipikirkan saat memilih jalur distribusi.

Pelajari jalur yang digunakan pesaingmu. Mencoba metode yang belum mereka gunakan mungkin bisa membantumu mendapat pelanggan baru. Tapi, menggunakan jalur yang sama dengan pesaing bisa membantu orang menemukan produkmu saat mencari produk sejenis.

Kamu juga perlu pertimbangkan biaya yang dikeluarkan untuk jalur distribusi baru. Terkadang, jalur-jalur tertentu perlu biaya tambahan. Misalnya, jika bekerja sama dengan wholesale, kamu butuh biaya tambahan untuk memproduksi dalam jumlah banyak.

Masih soal biaya, kamu mungkin perlu mempekerjakan karyawan tambahan untuk mengurus jalur baru ini. Selain itu, kamu juga perlu waktu khusus untuk mempelajari jalur seluk beluk jalur baru tersebut.

Selanjutnya, cari tahu perubahan yang diperlukan untuk memulai jalur distribusi baru. Mungkin kamu butuh waktu untuk menjalin hubungan dengan retail tertentu. Atau kamu harus menambah jumlah produksi agar bisa memenuhi jumlah yang diminta oleh VAR.

Terakhir, pastikan jalur baru ini tidak mengganggu jalur lama yang masih digunakan. Misalnya, selama ini kamu menjual produk di butik-butik kecil, kemudian bekerja sama dengan toko berskala besar. Penjualan di butik-butik kecil mungkin akan menurun.

Kamu sudah memilih jalur distribusi. Sekarang saatnya mencari mitra yang tepat (perusahaan yang bekerja di jalur tersebut dan bisa mendistribusikan produkmu). Cari tahu apakah pelangganmu sudah pernah membeli dari calon mitra pilihanmu. Jika sudah, masuk akal untuk bekerja sama dengan mitra tersebut, hingga pembeli tidak perlu pindah ke jalur yang baru. Jika tidak, carilah mitra lain.

Setelahnya, kamu perlu menghitung biaya kerja sama dengan mitra tersebut. Beberapa mitra akan meminta biaya pendaftaran atau persentase dari hasil penjualan. Ada juga yang minta biaya pemasaran.

Biaya ini bisa ditutup dengan kenaikan harga produk. Tapi jangan terlalu tinggi agar pelanggan tidak lari. Cari tahu apakah mitra barumu bisa menentukan harga yang tepat. Bila tidak, kamu perlu tambahan biaya untuk memastikan harga tetap terjangkau.

Pastikan calon mitra bisa bekerja sama dengan baik dan bertanggung jawab. Saat kamu bertanya atau minta laporan rutin, mereka harus bisa menyediakan informasi dengan cepat dan efisien. Setelah punya mitra distribusi yang bisa menjual produkmu, bagaimana cara membina hubungan yang baik dengan mereka?

Seperti saat sedang melakukan pendekatan dengan calon pacar, beri sedikit informasi tentang bisnismu sehingga mitra tersebut merasa tertarik untuk mengenalnya. Jangan berharap mitra tersebut paham bisnismu tanpa perlu penjelasan. Beri informasi seputar produkmu pada mitra tersebut, misalnya dengan memberikan brosur penjualan dan pemasaran.

Pastikan mereka dapat bekerja dengan baik dalam mendistribusikan produkmu. Buat target yang harus dicapai bersama, termasuk kapan mereka harus memberi laporan serta jenis informasi apa yang kamu inginkan.

LAKUKAN SEKARANG
Pelajari apa saja kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari jalur distribusi yang baru. Ini akan membantumu memilih mana yang tepat. Siap menilai jalur distribusi untuk bisnismu?.
ARTIKEL TERKAIT

Berikan pendapat anda tentang "Cara Mengelola Uang Kas untuk Mempertahankan Bisnis"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel